Sofa tanpa sandaran tidak hanya berfungsi sebagai tempat duduk, tetapi juga dapat berperan mengurangi kesan sempit pada ruangan.
Bentuknya yang simple, tanpa sandaran, dan lebih kecil dari sofa biasa membuat sofa ini fleksibel penempatannya. Sofa tanpa sandaran dapat di tempatkan diruangan yang bernuansa formal, ruangan keluarga, hingga ruangan perkantoran.
Kepada Harian Jogja, Kamis (15/2), F Christian J. Sinar Tanudjaja, 52, arsitek dan desainer interior Universitas Atmajaya Jogja, menjelaskan jika sofa tanpa sandaran merupakan perkembangan produk minimalis, yang cocok dipadupadankan dengan berbagai konsep ruangan.
Karakter minimalis inilah yang membuat sofa tanpa sandaran juga sangat cocok dipergunakan di ruangan sempit sekalipun, terutama pada perumahan di tengah kota karena tidak memakan tempat.
Peletakannya pun cukup mudah. Dapat diletakkan di tengah ruangan, ataupun di sisi pojok dan pinggir. “Sofa tanpa sandaran sangat tepat untuk mempertegas kesan luas pada ruangan,” kata Christian.
Selain diperumahan, sofa tanpa sandaran juga dipergunakan di kafe, perkantoran, salon, khususnya di ruangan tempat orang menunggu. Bahannya yang terbuat dari busa dan bahan-bahan yang lembut akan menambah kenayamanan sofa tanpa sandaran.
“Memang kenyamanan sofa tanpa sandaran ini tidak terlalu nyaman, namun dapat dipergunakan oleh semua orang yang memiliki bentuk tubuh berbeda–beda,” tambah Christian.
Secara psikologis memang sofa tanpa sandaran tidak dapat dipergunakan secara maksimal selayaknya fungsi sofa sandaran pada umumnya. Posisi badan akan lebih terlihat tegap, dan memungkinkan orang untuk melakukan aktivitas lainnya. Oleh sebab itulah, banyak orang yang mempergunakan sofa tanpa sandaran sebagai tempat duduk sementara di kala menunggu.
Warna
Untuk menyerasikan sofa tanpa sandaran ini dengan ruangan sangatlah mudah. Sama halnya seperti sofa pada umunya, pemilihan warna sofa tanpa sandaran dapat menyesuaikan dengan warna ruangan. “Lihatlah warna yang ada disekitar. Konsep pemilihan warna baiknya tidak sama dengan warna ruangan. Warna sofa dapat lebih gelap,” kata Christian.
Warna sofa yang sama dengan cat tembok akan membuat nuansa menjadi jenis. Pilihlah warna yang gelap namun bukan warna hitam. Kendati demikian, ada pula yang nekat memadupadankan warna-warna cerah dengan hitam, bahkan dengan warna yang sangat menyolok.
Biasanya warna akan membentuk karakter ruangan, seperti warna kalem yang cocok dipergunakan untuk orang yang lebih tua. Sedangkan untuk warna–warni yang ceria untuk ruangan yang dominan anak–anak.(ali)